jangan menyerah

coba saja

Kamis, 30 Juli 2015

Kuliah sambil kerja? UT solusinya

Siapa sih yang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Setiap orang rasanya ingin mencapai pengetahuan yang lebih luas dengan mengikuti kuliah pasca sarjana. Namun, sering kali waktunya terbatas karena urusan pekerjaan.
Untuk menyiasati hal itu, salah satu solusinya adalah belajar lewat pengalaman. Selain karena pengalaman merupakan guru terbaik, banyak hal yang bisa didapatkan dari mendengarkan pengalaman kesuksesan seseorang yang telah berhasil mengikuti pendidikan pasca sarjana meski telah bekerja.
Salah satunya Rori Achir. Alumni Program Magister Manajemen angkatan 2012 Universitas Terbuka ini berhasil mewujudkan cita-citanya dengan hasil yang sangat memuaskan.
IPK Rori saat kelulusan mencapai nilai sempurna. Tak heran, predikat cum laude mampir kepada dirinya.
Rori mendapat prestasi tersebut tidak mudah. Ia harus membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Sebagai vice president di salah satu bank BUMN, waktunya tidak cukup banyak untuk menghadiri kelas kuliah secara langsung dan rutin.
Sampai akhirnya sang istri menyarankan kuliah di Universitas Terbuka (UT). Dengan sistem pembelajaran yang fleksibel, Rori dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Waktu tatap mukanya hanya sebanyak 4 kali tiap semester.
Meski sistem kuliahnya fleksibel, tapi tetap saja motivasi kuat untuk menyelesaikan studi menjadi faktor utama kesuksesan.
Menurut Rori, kriteria keberhasilan studi di UT terdiri dari berbagai hal, seperti bobot penilaian kehadiran pada tutorial tatap muka, pengumpulan tugas serta makalah, keaktifkan mengikuti tutorial online, dan ujian semester.
“Saya berusaha memahami kriteria tersebut dengan baik, sehingga dapat menentukan prioritas dalam belajar dan membagi waktu,” ujar Rori yang juga merupakan wisudawan terbaik UT periode III tahun 2012 itu.
Ilustrasi Universitas Terbuka
Pengalaman Rori Achir bisa jadi contoh nyata kuliah dan bekerja dapat dilakukan bersamaan dengan sukses.
Ya, waktu adalah kunci. Tanpa mengatur prioritas dan penjadwalan, kuliah dapat terbengkalai begitu saja di tengah jalan. Oleh karena itu, Rori mengaku selalu menekankan investasi waktu secara rutin. Pekerjaan, keluarga, dan aktivitas lainnya harus bisa dijalankan secara seimbang dan sama maksimalnya.
Selain itu, Rori juga menjalin komunikasi yang baik dengan pihak universitas. Menurutnya, UT sangat membantu dan memberikan motivasi atas kendala yang dihadapinya. “Tentunya saya akan sulit berhasil tanpa bantuan mereka,” ujar Rori.
UT sendiri memang merupakan satu pelopor lembaga pendidikan yang mempopulerkan pendidikan jarak jauh. Dengan sistem online dan perkuliahan yang fleksibel, UT mampu menjadi solusi bagi yang ingin kuliah tapi waktunya terbatas karena pekerjaan.
Menurut Rektor UT, Tian Belawati, sistem pembelajaran di UT tidak harus dilakukan secara tatap muka, tapi bisa juga berbasis media cetak atau non-cetak seperti internet, radio atau televisi.
“Kalau basis online, dilakukan secara online. Mulai dari registrasi, belajarnya, bahan ajarnya, ujiannya, hampir semua bisa online,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan mahasiswa tidak perlu datang ke kampus untuk belajar. Mereka bisa belajar di mana saja asal ada koneksi internet.
Namun, Tian menekankan pembagian prioritas dan waktu merupakan hal terpenting jika ingin sukses kuliah. Sebab, nantinya mahasiswa UT sendiri yang menentukan waktu belajar dan kuliahnya.
“Karena itu, mahasiswa juga mesti berkomitmen menuntaskan kuliah dengan tuntas, agar lulus sesuai target yang diharapkan,” jelas Tian.
Cerita kesuksesan Rori mengatur jadwalnya yang padat adalah contoh nyata komitmen yang kuat, sehingga ia berhasil meraih gelar pasca sarjana dengan memuaskan.
Jika Anda ingin memiliki kesuksesan yang sama seperti Rori, tidak ada salahnya menyiapkan diri dari sekarang. Disertai keinginan dan tekad yang kuat, impian mencapai cita-cita di bidang pendidikan dapat diraih bersama Universitas Terbuka.

sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2015/07/15/kuliah-sambil-kerja-membagi-waktu-kuncinya

Akreditasi BAN-PT Universitas Terbuka

Banyak calon mahasiswa UT yang bertanya tentang kualitas kuliah di UT. Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah, apakah nanti selepas kuliah di UT bisa mendapatkan pekerjaan? bisa jadi PNS? ijazah di akui atau tidak?

Berikut Jawabannya berdasarkan informasi dari website resmi Unviversitas Terbuka www.ut.ac.id

Peringkat program studi untuk program pendidikan sarjana UT, berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Surat Keputusan BAN-PT:
Program Magister
459/SK/BAN-PT/Akred/M/XI/2014
No.Program StudiAkreditasiBerlaku s/d
1Administrasi PublikB20 November 2019
2ManajemenB20 November 2019
3Manajemen PerikananB20 November 2019
4Pedididkan MatematikaB20 November 2019
 Program Diploma
No.Program StudiAkreditasiBerlaku s/d
1Diploma III PerpajakanB20 November 2019
2Diploma IV KearsipanB20 November 2019

Program Sarjana
No.Program StudiAkreditasiBerlaku s/d
1Pendidikan BiologiB11-03-2016
2Pendidikan EkonomiB11-03-2016
3Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanB11-03-2016
4Pendidikan kimiaB11-03-2016
5Pendidikan FisikaB11-03-2016
6Pendidikan Bahasa InggrisB11-03-2016
7Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaB11-03-2016
8Pendidikan MatematikaB11-03-2016
9Ilmu PemerintahanB11-03-2016
10Ilmu Administrasi NegaraB11-03-2016
11Ilmu KomunikasiB11-03-2016
12SosiologiB11-03-2016
13StatistikaB11-03-2016
14ManajemenB11-03-2016
15MatematikaB11-03-2016
16Pendidikan Guru Sekolah DasarB11-03-2016
17AkuntansiB11-03-2016
18Ekonomi PembangunanB11-03-2016
19BiologiB11-03-2016
20Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan PertanianB11-03-2016
21Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniB18-03-2016
22Ilmu Administrasi NiagaB18-03-2016


Kuliah sukses ala UT?


Pendidikan jarak jauh atau via online memang sedang menjadi tren di masyarakat belakangan ini.
Kesibukan membagi waktu antara kerja dan menimba ilmu menjadi salah satu faktor yang mendukung ramainya masyarakat mengikuti pendidikan jarak jauh.
Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu kampus yang menyediakan hal tersebut. Dengan proses belajar yang sebagian besar dilakukan di mana saja asal ada koneksi internet, UT menjadi angin segar bagi siapa saja yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik S1 maupun S2.
Namun, bagaimana trik mengikuti perkuliahan jarak jauh yang sukses? Apa membagi waktu kerja dan kuliah adalah salah satunya?
Ya, membagi waktu memang menjadi kunci sukses belajar lewat sistem kuliah jarak jauh. Hal itu pun diakui langsung oleh Rektor UT, Tian Belawati.
“Karena ada yang kuliah sambil bekerja atau menyalurkan hobinya seperti bermusik. Ini harus pintar-pintar membagi waktu,” ujar Tian.
Dengan fleksibelnya sistem belajar tersebut, para mahasiswa UT diharapkan memiliki tanggung jawab penuh agar kuliah dapat diikuti maksimal, sehingga impian memiliki ilmu pengetahuan di jenjang akademik yang lebih tinggi dapat tercapai.
Selain itu, tentu saja kunci sukses lain mengikuti perkuliahan jarak jauh seperti di UT adalah motivasi kuat mengejar cita-cita dan rasa disiplin yang tinggi. Sebab, nantinya mahasiswa UT sendiri yang menentukan waktu belajar dan mata kuliahnya.
“Karena itu, mahasiswa juga mesti berkomitmen menuntaskan kuliah dengan tuntas agar lulus sesuai target yang diharapkan,” jelas Tian.

Universitas Terbuka (UT)
Jika hal-hal tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab, menurut Tian, impian dan cita-cita para mahasiswa akan tercapai dengan manis.
Sejauh ini UT sendiri telah memiliki total 400 ribu mahasiswa dengan sekitar 60 ribu orang yang mengikuti sistem pembelajaran online.
Puluhan ribu mahasiswa itu tampak senang mengikuti sistem kuliah yang tidak mengharuskan datang ke kampus itu.
Sisi interaktif antara tutor dan mahasiswa dari seluruh Indonesia terjalin dengan baik, meski tidak ada tatap muka secara langsung. Mahasiswa dapat bertanya ke tutor menyangkut pelajaran yang kurang dimengerti hanya lewat koneksi internet.
Salah satu mahasiswa UT yang mengikuti sistem kuliah jarak jauh adalah Clarissa Ayudara. Pramugari salah satu maskapai penerbangan asing ini mengikuti Program Belajar Jarak Jauh UT sambil menjalani pekerjaannya yang mengharuskan dirinya terbang dari satu negara ke negara lain dalam waktu singkat.
Clarissa yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UT ini terbukti mempunyai motivasi kuat menimba ilmu. Di sela-sela kesibukannya sebagai pramugari, ia selalu menyempatkan belajar di pesawat dan hotel.
‘If others can do it, so can I’ pun menjadi motto hidupnya. Ia selalu semangat mengikuti sistem kuliah jarak jauh yang dipilihnya. Jika bingung mengenai pelajaran, ia dapat bertanya pada tutor UT via online atau staf KBRI di negara tempat dirinya tinggal.
Menurut Clarrisa, UT memberikan layanan terhadap tenaga kerja yang tinggal di luar negeri seperti dirinya. Apalagi kini semakin banyak tenaga profesional asal Indonesia yang bekerja di negara lain. Pendidikan dan proses berkarya menjadi yang terbaik pun dapat terbantu dengan sistem kuliah jarak jauh.
Clarrisa pun membayar kerja kerasnya itu dengan berbagai penghargaan. Pada tahun 2006 ia terpilih sebagai Outstanding Performance Each Quarter Year 2006-2015 as Flight Attendant dalam perusahaan maskapai penerbangan tempatnya bekerja. Selain itu, ia juga pernah meraih Saudia Best Flight Attendant Year 2008.
Meski telah meraih segudang prestasi lewat profesinya, Clarissa tak pernah menyerah mendapatkan pendidikan yang lebih baik. UT, menurutnya, mendorong dirinya mencapai impiannya.
“Akhirnya dapat menjadi sarjana,” ujar Clarissa, “UT membuat mimpi menjadi nyata.” (advertorial)
Diberdayakan oleh Blogger.

iklan

 

Copyright © Mahasiswa UT yang semangat. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com